Dalam rangka menyongsong peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional pada tanggal 21 Februari 2022, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan Bang Biku (Bangga Berbahasa Ibuku). Bang Biku memiliki dua rangkaian kegiatan, yang pertama menyasar pada siswa tingkat PAUD/TK dan SD. Rangkaian kegiatan pertama adalah mendongeng untuk siswa tingkat PAUD/TK & SD. Kegiatan ini dilaksanakan di aula LPMP Provinsi Kalimantan Tengah pada 18 Februari 2022. Peserta kegiatan adalah siswa tingkat PAUD/TK dan SD dari berbagai sekolah di Kota Palangka Raya. Para siswa yang didampingi oleh para gurunya menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Dalam pembukaannya, Kepala Balai, Valentina Lovina Tanate, M.Hum. menyampaikan bahwa anak-anak adalah generasi emas yang dapat diajak untuk melestarikan bahasa ibu atau bahasa daerah sebab bahasa daerah merupakan bagian dari identitas bangsa. Peringatan hari bahasa ibu internasional ini adalah upaya untuk melestarikan sekaligus melindungi bahasa lokal yang digunakan sejak seseorang lahir. Peserta pun diajak berbincang dan bernyanyi dengan menggunakan bahasa daerah yang digunakan baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan pergaulan. Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan salah satu bahasa daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (Bahasa Dayak) kepada anak-anak agar mereka merasa memiliki bahasa daerah dan masih mau menggunakannya. Ada tujuh buah judul cerita dalam bahasa daerah Dayak yang dibacakan pada kegiatan ini. Rensi Sisilda, S.S. membacakan cerita berjudul Himbau Ikei (Hutan Kami), Sepeda Bohua Ain Bawi (Sepeda Baru Bawi), dan Tamuei Onyit (Petualangan Si Onyit). Septiana Delaseniati, S.Pd. membacakan cerita Selendang Bahenda (Selendang Kuning) dan Batang Ketapang Tuntang Batang Kasturi (Pohon Ketapang dan Pohon Kesturi), serta Lida Karyani, S.Pd. membawakan cerita Umba Babah ka Danau Panjang (Ikut Ayah ke Danau Panjang) dan Tita tuntang Telep Sangumang (Tita dan Kantong Semar).
Selama cerita dibacakan, anak-anak memperhatikan dengan saksama. Para pendongeng pun memberikan kuis berhadiah kepada para peserta setelah sesi mendongeng selesai. Selain itu, para peserta pun dibagikan satu per satu buku bacaan bergambar dalam bahasa daerah terbitan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah.